Literature Islam memiliki banyak referensi tentang kerjasama dalam Al-Quran. Dalam kitab suci Al Quran, istilah kerjasama setara dengan Ta’awun dan umat Islam diminta untuk saling bekerja sama dalam hubungannya dengan perbuatan baik dan memenuhi Ridho Allah serta dilarang melakukan tindakan ilegal dan tidak menaati Tuhan.
Kolaborasi/tolong-menolong/kerjasama tersirat dalam beberapa konsep lain yang dirujuk dalam Al-Quran. Misalnya konsep sumpah, kepemimpinan, masjid, sholat bersama sekelompok orang, salat Jumat, sedekah, infaq, zakat, pinjaman tanpa bunga, menganjurkan kebaikan dan mencegah tindakan buruk, konseling dan pengorbanan. Al-Quran mengajarkan bahwa semua konsep tersebut didasarkan pada adanya hubungan. Hubungan manusia satu sama lain, dan Allah telah mengajarkan topik-topik penting dalam Al-Qur’an tentang masalah ini (Makarem-shirazi 2009).
Konsep Hubungan Antar Manusia
Al Quran mengajarkan bahwa manusia diciptakan berdasarkan kesatuan karena Tuhan menciptakan mereka dari kesatuan dan jiwa yang sama. Jiwa adalah sesuatu yang menghubungkan manusia dengan dunia ini; manusia hidup atas dasar ini, dan, secara umum, baik tubuh maupun jiwa hadir di dunia ini, tetapi hanya jiwa yang pergi ke akhirat (Tabatabaei 2004). Menurut Al Quran, semua manusia diciptakan dari jiwa yang sama dan kesatuan dalam penciptaan ini mengarah pada persatuan semua manusia. Manusia adalah teman abadi, bersatu dan saling berhubungan (Payghan 2009). Hubungan adalah salah satu elemen penting dari kolaborasi, dan ada empat jenis hubungan yang disebutkan dalam Al quran:
1. Hubungan antara manusia dan Tuhan
Indikator utama hubungan antara manusia dan Tuhan adalah ketaatan, dan jenis ketaatan yang diperkenalkan oleh Al-Qur’an didasarkan pada kebijaksanaan dan kasih sayang.
2. Hubungan antara manusia dan dirinya sendiri
Berkenaan dengan bentuk hubungan kedua, yaitu hubungan antara manusia dan dirinya, Tuhan Yang Maha Esa bertanya dalam Alquran, ‘Apakah kamu tidak memikirkan jiwamu?’ (Zaria Sura, ayat 21). Tuhan Yang Maha Esa telah mengacu pada keakraban manusia dengan dirinya sendiri dan menunjukkan bahwa manusia selalu mencari pengenalan diri.
3. Hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya
Bentuk hubungan ketiga, hubungan antara manusia dan alam, mencengangkan dan didasarkan pada kemakmuran. Manusia harus berusaha keras untuk membangun dunia sekitarnya dan kemudian memanfaatkannya.
4. Hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, yang merupakan jenis hubungan terpenting.
Jenis hubungan keempat, yang merupakan bentuk hubungan yang paling sulit, adalah hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Secara umum, banyak isu yang dibahas terkait dengan topik ini, dan perlu diperhatikan bahwa hasil utama dari imamah adalah meningkatkan hubungan antar umat. Alquran menyatakan bahwa hubungan antar manusia sangat penting dan disertai dengan hubungan dengan Tuhan (Siahposh 2011).
Singkatnya, dapat dikatakan bahwa kolaborasi adalah salah satu akhlak yang penting dalam Islam dan perintah Alquran tentang kolaborasi yang harus diikuti oleh manusia menunjukkan pentingnya dan nilai kolaborasi. Allah berfirman dalam Alquran untuk selalu saling bekerja sama dalam kebaikan dan tidak pernah bekerja sama dalam dosa dan mungkar (Maidah, ayat 2).
Konsep Kerjasama dan Tolong Menolong dalam Quran
Hubungan antara aktivitas manusia dan ayat-ayat Alquran dijelaskan, dan akibatnya, empat tema dibentuk: ‘Kesetaraan’, ‘Saling tolong-menolong’, ‘Bergerak menuju perbaikan’ dan ‘Pengabdian’.
1. Kerjasama Dalam Bingkai Konsep Kesetaraan
Dalam Islam, kata ‘persaudaraan’ mengacu pada adanya unsur persamaan dan kesetaraan. Islam menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan adalah sederajat dan bahwa mereka masing-masing adalah pihak yang berhak untuk berkarya di muka bumi ini sesuai dengan kodrat dan saling melengkapi. Beberapa ayat Alquran yang relevan tentang persamaan dan persaudaraan adalah sebagai berikut:
Dan ayat berikut ini:
Saling Tolong Menolong
Siapa yang bertindak sebagai penolong? Apa kedudukan pihak yang ditolong? Dalam bahasa apa mereka berbicara? Dimana mereka berada? Yang penting adalah mereka ingin dan percaya bahwa mereka dapat membantu Anda. Dan Anda saling berbagi saran yang memungkinkan permintaan bantuan Anda. Ini adalah inti dari kolaborasi sosial (Bergs 2011).
Al-quran juga menekankan untuk membantu satu sama lain dalam konteks sosial seperti dalam ayat berikut ini:
Beberapa istilah yang terkait dengan konsep saling membantu yang disebutkan dalam Alquran antara lain membantu (al-Isra, ayat 69), suku (Hud, ayat 91), saling membantu sekelompok orang yang saling membantu (al-Anfal, ayat 45), sekelompok orang dengan sebagian saling membantu (Al-Hujurat, ayat 13) dan kelompok (Baqarah,ayat 118).
Bergerak Menuju Perbaikan
Alquran juga menekankan bahwa kolaborasi dalam pekerjaan yang baik dilakukan dengan cara kerja sama dalam sebuah tim dan harus dilandasi oleh harapan untuk menuju ke arah yang lebih baik.
Sebuah istilah yang terkait dengan konsep ini yang disebutkan dalam Al-Quran adalah pertumbuhan.
Beberapa istilah yang terkait dengan konsep bakti yang disebutkan dalam Alquran antara lain sumbangan dan pinjaman tanpa bunga (Mojadeleh Sura, ayat 12; Baghareh Sura, ayat 28). Menurut prinsip ini, Muslim bekerja sama dalam perbuatan baik; meskipun demikian, kerja sama untuk tindakan jahat dianggap sebagai kejahatan. Kehidupan manusia didasarkan pada asalnya, dan Islam, sebagai mazhab pemikiran yang komprehensif, memilih kehidupan sosial bagi pengikutnya dan memerintahkan mereka untuk saling membantu untuk tindakan kebaikan (Motahari 2000). Imam Sadegh, dalam kaitannya dengan Nabi Muhammad, telah mengumumkan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang tidak membutuhkan apa pun dari orang lain dan tidak ada yang membutuhkan apa pun darinya, kecuali jika seseorang menyumbangkan sesuatu kepadanya (Majlesi 1984). Di bagian berikut, akan pada beberapa masalah mengenai konsep kolaborasi.
Berbagai Isu Kerjasama dari Perspektif Islam
1. Kerjasama dalam Keluarga
Kerjasama dalam kehidupan sehari-hari yang pertama adalah kerjasama yang ada di rumah. Oleh karena itu, bekerja sama dengan anggota keluarga merupakan lingkup kerjasama pertama dan terkecil yang harus diwujudkan oleh manusia. Suatu hari, Nabi Muhammad masuk ke rumah Imam Ali, di mana istrinya Zahra sedang menggiling makanan, dan bertanya: Siapakah di antara kamu yang lebih lelah? Imam Ali menjawab: Oh! Nabi, Zahra sangat lelah. Kemudian Nabi Muhammad menjawab: Oh! Putriku tersayang! Berdirilah, dan Nabi sendiri yang menggiling makanan(Majlesi 1984).
2. Kerjasama dalam Kehidupan Bermasyarakat
Jenis kerjasama dalam al-Quran ini mencakup berbagai bentuk kerjasama seperti individu, sosial, politik, militer dan ekonomi. Para khalifah berpartisipasi aktif dalam aksi sosial dan kegiatan kelompok. Selain peran utama mereka, mereka terlibat dalam berbagai kegiatan seperti bertani, berdagang dan beternak serta membantu masyarakat sebagai bagian dari kerja tim. Misalnya, Imam Sajjad menjadi bagian dari karavan dan memenuhi persyaratan mereka tanpa diketahui oleh orang lain (Majlesi 1984).
Contoh kolaborasi yang sangat baik dalam Islam adalah kolaborasi sosial antara Mekah dan Ashar Yatsrib. Suku Anshar, seperti masyarakat lainnya, memiliki sistem ekonomi dan hukum yang mandiri, dan harta benda mereka diakui secara resmi.
Namun, ketika para imigran memasuki Mekah, kaum Anshar berbagi harta benda mereka dengan mereka. Contoh tersebut menunjukkan bahwa kolaborasi dianggap sebagai elemen bawaan Islam dan berbeda dari bentuk kolaborasi lainnya. Al-Quran menjelaskan apa yang Ansar lakukan sebagai berikut: Percayalah bahwa orang lain lebih tinggi dari Anda, meskipun Anda sangat membutuhkan (Hasyr, ayat 9). Berkenaan dengan kolaborasi budaya, para imam berpartisipasi dalam urusan budaya dan terlepas dari kemiskinan budaya dan spiritual, mereka berusaha untuk menghargai dan menyelesaikan masalah sosial masyarakat. Berkenaan dengan kolaborasi militer, perang adalah aktivitas kelompok, dan tanpa kolaborasi orang, itu tidak sehat dan kosong. Nabi Muhammad dan Saint Khalifah membantu tentara mereka selama perang. Berkenaan dengan kolaborasi ekonomi, itu
Para Khalifah mengutamakan kesejahteraan masyarakat, dan karenanya, ikut serta dalam urusan ekonomi. Khalifah Abu Bakar Shidiq pernah menyatakan bahwa bagi orang Muslim yang meninggal saat memiliki hutang, kami berusaha untuk membayar hutang mereka dan mengurus keluarga mereka (Kline 1986).
Demikianlah konsep kerjasama dalam Al-Quran secara umum yang di dalamnya terkandung unsur kesetaraan, keadilan, kasih sayang, tolong menolong, saling mengabdi. Ini menunjukkan bahwa dalam kerjasama dalam al-Quran, para pihak harus menjunjung asas tersebut.